Investasi jangka pendek mulai banyak di lirik masyarakat akhir akhir ini. Pasalnya, investasi ini dapat memberikan untung dalam waktu singkat dan cocok bagi pemula. Di kutip dari Jurnal Penerapan Akuntansi Investasi Jangka Panjang Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2024 oleh Alfiani Purnama Dewi, investasi jangka pendek biasanya berumur 3-12 bulan dan bertujuan untuk menambah dana. Investasi jangka pendek di gunakan pemerintah untuk mengelola uang kas dasar, yang dapat segera di cairkan dengan risiko rendah. Masyarakat tentunya dapat mencoba investasi jangka pendek.
Berikut tujuan dan jenis investasi jangka pendek yang dapat di coba.
Manfaat dan Tujuan Investasi Jangka Pendek
Tidak kalah dari investasi jangka panjang, investasi jangka pendek juga akan memberikan berbagai kelebihan bagi para penggunannya.
- Memberikan peluang bagi pemula untuk berinvestasi
- Meningkatkan pemasukan atau cash flow dalam rentang waktu singkat
- Menambah modal usaha dalam waktu yang cukup cepat
- Mendapatkan tembahan dana dari uang yang telah di investasikan
- Dapat menjadi passive income di tengah naiknya kebutuhan hidup
- Memiliki likuiditas tinggi sehingga cepat di jual dan di beli
Macam Macam Investasi Jangka Pendek
Bagi para pemula, jenis investasi jangka pendek berikut bisa di coba karena aman dan bisa memberi cuan tambahan
1. Reksa Dana
Jenis investasi ini sering di pilih oleh pemula, terutama di jenis reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Reksa dana pasar uang menjadi yang paling di minati karena 100% investasinya di alokasikan manajer investasi. Bentuknya adalah komoditas pasar uang seperti sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi (jatuh tempo kurang dari 1 tahun)
2. Deposito
Deposito menjadi pilihan paling aman untuk menabung dan meningkatkan jumlah uang dengan rentang waktu tertentu. Nasabah akan di beri pilihan waktu 1,3,6,12, hingga 24 bulan dengan syarat dilarang mencairkannya sebelum jatuh tempo. Jika syarat tersebut di langgar, bunga deposit aka hangus sehingga tidak di terima nasabah. Selain itu, nasabah di kenai sanksi berupa biaya dengan nominal tertentu sesuai dengan aturan bank
3. Saham
Di era digitalisasi, banyak sekali saham yang dapat di beli dari smartphone. Investasi ini membutuhkan keterampilan analisis teknikal dan fundamental agar keuntungan yang di peroleh lebih banyak. Kemampuan menanggulangi risiko juga di perlukan agar nasabah bisa menerapkan antisipasi.
Baca Juga : Mengenal 7 Jenis Investasi Yang Cocok Untuk Pemula
4. Surta Utang Negara (SUN)
SUN adalah pengakuan utang yang pembayarannya di jamin pemerintah. Jenis investasi ini memungkinkan masyarakat membantu proses pembangunan. Cara kerjanya cukup unik karena penerbit obligasi akan memberikan kupon atau bunga yang harus di bayarkan kepada investor. Masyarakat yang membeli SUN tersebut akan memperoleh keuntungannya
5. Peer to Peer (P2P) Lending
Jenis investasi model baru ini banyak di rilik para pengembang usaha. Saking untungnya, nasabah dapat menerima keuntungan hampir setiap bulan dengan nilai tertentu berdasarkan jangka waktu yang di pilih. Tercatat investor pada P2P Lending akan memperoleh bunga sebesar 15-20% per tahun yang di bebankan kepada debitur (penerima pinjaman). Di balik keuntungannya, bentuk financial technology (fintech) ini juga mendatangkan risiko cukup tinggi bagi para nasabahnya
6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI adalah salah satu strategi untuk mengontrol peredaran rupiah oleh Bank Indonesia. Masyarakat yang membeli SBI di awal akan langsung memperoleh bunga atau diskon sesuai dengan BI Rate. Di bandingkan investasi lainnya, SBI memiliki risiko yang rendah dan keuntungan yang cepat yaitu 1-12 bulan. Namun sayangnya SBI rentan terkena inflasi sehingga belum banyak di minati khalayak
7. SPN (Surat Perbendaharaan Negara)
SPN adalah bagian dari surat utang negara yang di terbitkan dalam jangka 12 bulan. Investor akan mendapatkan imbal hasil pembelian kupon di periode tertentu dengan risiko gagal yang kecil. SUN juga dapat di jual sewaktu waktu dengan mudah dengan harga yang cenderung stabil.
Tips dan Faktor Pertimbangan Untuk Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek, bukan berarti dapat dengan mudah mengambil keputusan tanpa berpirik panjang. Kalian harus mengetahui terlebih dulu tujuan dan skala prioritas kebutuhan saat ini. Selain itu, calon investor perlu riset dan evaluasi mengenai bentuk investasi yang akan dipilih. Misal proses pengelolaan dana, risiko, legalitas, sistem profit, dan hal detail lain sebelum ikut berinvestasi.
Investasi jangka pendek cocok bagi investor pemula yang baru mencoba. Cuan tentunya bisa di peroleh bisa investor memilih bentuk bisnis yang tepat, misal yang berafiliasi dengan negara.